Ratusan Nakes RSUD Tanduale Bombana Mogok Kerja, Layanan IGD dan Poli Terpaksa Ditutup
Bombana, AnoaNews.com – Ratusan tenaga kesehatan di RSUD Tanduale Kabupaten Bombana melakukan aksi mogok kerja sejak Jumat, 15 November 2024. Aksi ini mengakibatkan beberapa pelayanan rumah sakit, seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD), Poli Bedah, Poli Mata, Poli Interna, dan Poli Jantung, terpaksa ditutup sementara.
Yuli, Kepala Pelayanan IGD RSUD Tanduale, membenarkan penutupan sementara IGD akibat mogok kerja para pegawai harian, mulai dari dokter hingga perawat.
“Mulai hari ini pelayanan IGD ditutup karena para pegawai harian mogok kerja,” jelas Yuli kepada wartawan AnoaNews.com, Jumat (15/11).
Dian, salah satu tenaga kesehatan kontrak di RSUD Tanduale, mengungkapkan bahwa aksi mogok ini dilatarbelakangi oleh honor yang belum mereka terima selama enam bulan, yakni sejak Juni hingga November 2024.
“Honor kami belum dibayarkan sejak enam bulan, mulai dari bulan Juni sampai November. Kami memutuskan mogok kerja sampai honor tersebut dibayarkan,” ujar Dian.
Dian menambahkan bahwa setiap bulannya ia seharusnya menerima honor sebesar Rp1,7 juta, namun sudah enam bulan ia tidak menerima pembayaran. Kondisi ini juga mempersulit tenaga kesehatan lainnya yang tinggal di kos-kosan dan kini kesulitan membayar kontrakan.
Sekretaris RSUD Tanduale Bombana, Apt. Muh. Alwi, S.Si., MM, turut mengonfirmasi keluhan para tenaga kontrak mengenai insentif yang belum dibayarkan. Alwi menjelaskan bahwa pembayaran gaji atau insentif tenaga kontrak dari bulan Juni hingga November 2024 masih tertunda karena menunggu pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).
Menurut Alwi, anggaran untuk gaji tenaga kontrak pada periode Desember 2023 hingga Mei 2024 bersumber dari Rencana Belanja Anggaran (RBA) di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) rumah sakit. Sementara, gaji dari Juni hingga November 2024 dibebankan pada APBD-P. Informasi dari Badan Keuangan Daerah menyebutkan bahwa SK APBD-P baru diterima pada 29 Oktober 2024, sehingga proses pencairan anggaran masih berjalan.
Pihak RSUD dan Badan Keuangan Daerah Bombana berjanji akan merealisasikan pembayaran gaji tenaga kontrak dalam 1-2 hari ke depan sesuai prosedur yang berlaku. Manajemen RSUD berharap aksi mogok ini segera berakhir dan pelayanan kesehatan dapat kembali normal.(*)