Program Korporasi Pembudidaya Ikan Tingkatkan Kesejahteraan Pembudidaya di Bombana

Bombana, Anoanews.com – Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir terus digalakkan oleh pemerintah melalui berbagai program strategis. Salah satu inisiatif unggulan adalah Program Korporasi Pembudidaya Ikan, yang pada Kamis lalu disosialisasikan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP-RI) di Desa Watumentade, Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, 8 November 2024
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh ratusan pelaku usaha tambak setempat, perwakilan koperasi nelayan, akademisi, praktisi, hingga pejabat dari berbagai instansi terkait.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bombana, Ir. Muhammad Siarah, M.Si., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam mendukung visi pembangunan perikanan berkelanjutan di Bombana.
“Melalui program ini, kami tidak hanya menyediakan fasilitasi sarana budidaya, tetapi juga fokus pada penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas SDM, modernisasi usaha, dan akses permodalan. Kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk menjamin pelaksanaannya secara holistik,” ujar Siarah.
Program Korporasi Pembudidaya Ikan menjadi salah satu prioritas nasional dalam Major Project RPJMN 2020-2024. Program ini dirancang untuk menjawab tantangan yang dihadapi pembudidaya ikan di seluruh Indonesia, termasuk di Bombana, yang dikenal sebagai salah satu sentra budidaya ikan air payau di Sulawesi Tenggara.
Program ini berfokus pada enam misi utama:
1. Pengembangan Tambak Sebagai Usaha Korporasi
Mengintegrasikan tambak-tambak tradisional menjadi satu korporasi usaha agar lebih efisien dalam pengelolaan dan pemasaran.
2. Modernisasi Sistem Pengelolaan Tambak
Memanfaatkan teknologi terkini dalam kegiatan budidaya, seperti sistem aerasi, penggunaan pakan berkualitas tinggi, serta aplikasi digital untuk manajemen tambak.
3. Peningkatan Kemampuan Bisnis Pembudidaya
Pelatihan diberikan untuk membantu pembudidaya menyusun strategi bisnis yang efektif, mencakup aspek produksi, pemasaran, hingga akses ke pembiayaan.
4. Memperkuat Daya Saing Produk
Melalui penerapan standar kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.
5. Peningkatan Kualitas SDM
Melalui pelatihan teknis dan manajemen, anggota korporasi dibekali keterampilan baru untuk menghadapi tantangan industri perikanan modern.
6. Peningkatan Pendapatan dan Kesejahteraan
Dengan pendekatan korporasi, pembudidaya ikan diharapkan dapat memperoleh pendapatan yang lebih stabil dan meningkat.
Kabupaten Bombana dikenal sebagai salah satu daerah potensial di sektor perikanan, khususnya budidaya ikan bandeng dan udang vaname. Namun, kendala seperti akses modal, teknologi yang belum memadai, dan pasar yang tidak stabil menjadi tantangan utama. Melalui program ini, DJPB KKP-RI bermitra dengan berbagai lembaga untuk memberikan solusi konkret.
“Di Kabupaten Bombana, terdapat lebih dari 350 pelaku usaha tambak yang akan tergabung dalam korporasi. Dengan sinergi ini, mereka dapat berbagi pengalaman, berbagi akses pasar, dan meningkatkan produktivitas tambak,” kata perwakilan DJPB dalam pemaparannya.
Selain itu, program ini juga melibatkan peran aktif dari Kementerian Koperasi RI, yang memberikan pendampingan dalam pembentukan dan pengelolaan koperasi.
Deputi Bidang Perkoperasian, yang hadir sebagai narasumber, menjelaskan pentingnya koperasi sebagai alat untuk mengintegrasikan pelaku usaha kecil ke dalam rantai nilai ekonomi yang lebih besar.
“Koperasi memungkinkan para pembudidaya memiliki daya tawar yang lebih tinggi terhadap pasar. Dengan model korporasi, mereka tidak hanya menjadi produsen, tetapi juga dapat mengelola distribusi hingga pemasaran,” jelas Deputi.
Salah satu sorotan program ini adalah penerapan teknologi dalam proses budidaya. Misalnya, penggunaan aplikasi digital untuk memantau kualitas air tambak, efisiensi pemberian pakan, hingga analisis data produksi. Teknologi seperti ini sudah diterapkan di beberapa daerah lain di Indonesia dan terbukti meningkatkan hasil panen hingga 30%.
Pembudidaya di Bombana pun menyambut baik inisiatif ini. Sahabuddin, salah satu petambak di Desa Watumentade, mengungkapkan bahwa program ini memberikan harapan baru.
“Selama ini kami terkendala modal dan sulit menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan adanya pendampingan dari pemerintah dan koperasi, kami optimis usaha tambak kami bisa lebih maju,” ujarnya
Implementasi Program Korporasi Pembudidaya Ikan diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Bombana. Sebagai salah satu kabupaten yang bergantung pada sektor perikanan, program ini diyakini mampu:
Meningkatkan Pendapatan Daerah: Dengan produksi tambak yang lebih efisien, hasilnya akan berdampak pada peningkatan pajak dan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Penciptaan Lapangan Kerja: Dengan pengembangan usaha tambak, kebutuhan tenaga kerja lokal juga akan meningkat.
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir: Program ini mendorong partisipasi aktif masyarakat pesisir untuk terlibat dalam pengelolaan tambak secara mandiri.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor. Selain KKP dan Kementerian Koperasi, sejumlah pihak swasta turut mendukung, baik melalui pembiayaan, penyediaan teknologi, maupun akses pasar.
“Kami membuka peluang investasi bagi pihak swasta yang ingin bermitra dengan pembudidaya di Bombana. Hal ini tidak hanya menguntungkan pembudidaya, tetapi juga memberikan keuntungan bagi pelaku usaha,” kata perwakilan DJPB.
Program Korporasi Pembudidaya Ikan di Kabupaten Bombana diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam pengelolaan tambak berbasis korporasi. Dengan pendekatan yang terintegrasi, pembudidaya tidak hanya dapat meningkatkan produksi, tetapi juga memperkuat daya saing di pasar domestik maupun global.
Sosialisasi yang berlangsung di Desa Watumentade ini menjadi awal yang baik untuk membangun sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat setempat. Dengan tekad bersama, Bombana berpotensi menjadi sentra budidaya perikanan modern yang tidak hanya mengangkat perekonomian lokal, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.Adv