Pemkab Bombana Gelar Coffee Morning Dalam Rangka Percepatan Pengendalian Penurunan Angka Stunting, Kemiskinan Ektrem, Inflasi & Mewujudkan Pemilu Damai 2023/2024

Bombana, Anoanews.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana memggelar Coffe Morning dengan tema “Percepatan Pengendalian dan Penurunan Angka Stunting, Kemiskinan Ekstrem, dan Inflasi Serta Mewujudkan Pemilu Damal 2023/2024” di Aula Tanduale Kantor Bupati Bombana, Rabu, 4 September 2023
Kegiatan Tersebut dibuka Langsung Penjabat Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si, Serta Dihadiri Kepala Forkopimda, Ketua KPU bersama Anggota, Ketua Bawaslu Bersama Anggota, Kepala OPD Lingkup Kabupaten Bombana, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bombana, Serta Camat sekabupaten Bombana.
Pj Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, Mengatakan Isu Stunting di Kab. Bombana menurut data Survei Satuan Gizi Indonesia (SSGI) masih di angka 35,3 persen dan masih di atas angka stunting tingkat provinsi. Ini merupakan satu tantangan besar bagi Kab. Bombana untuk mencapai target angka stunting 14 persen di tahun 2024.
Olehnya itu Pj. Bupati Bombana meminta Kepala Dinas Kesehatan dan BKKBN untuk melakukan validasi mandiri, kunjungan – kunjungan ke lapangan dan intervensi pendataan.
“Lakukan validasi, saya yakin angka 35 persen ini masih bisa kita tekan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada hasil yang kita dapatkan, dan kembali kita deklarasikan bahwa Kabupaten Bombana angka stuntingnya harusnya jauh lebih rendah” Terangnya
Lanjut H. Burhanuddin, setelah turun langsung ke lapangan pada kegiatan-kegiatan posyandu yang dilaksanakn di tiap kecamatan, ada beberapa kasus yang ditemukan sudah di vonis berdasarkan data anak yang terindikasi stunting, tetapi pada saat dikunjungi tidak menunjukkan gejala-gejala stunting.
Selain itu terkait dengan angka kemiskinan, Bombana masih di angka 10,26 Persen. Pemerintah Kab. Bombana masih terus melakukan upaya-upaya dalam menurunkan angka kemiskinan, salah satunya telah melakukan validasi kembali dan memberikan labelisasi terhadap rumah-rumah masyarakat miskin gar nantinya bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah itu tepat sasaran.
Karena dari pantauan saya Kebanyakan Rumah yang dilabeli itu rumahnya rumah baru, bukan Rumah papan, maka dari saya meminta kepala Dinas Sosial, camat dan desa untuk melakukan validasi kembali kepada masyarakat yang betul-betul dia miskin, supaya bantuan tepat sasarannya, Jelasnya. (**)