Pemda Bombana Berupaya Wujudkan Percepatan Pencegahan Dan Penurunan Stunting
Bombana, Anoa News– upaya mewujudkan Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegras, Pemerintah Daerah Kabupaten Bombana ( Pemda) kembali melanjutkan Program Rembuk Stanting yang bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bombana, Kamis (01/09/2022).
Kembali program rembuk stanting ditandai dengan pendatanganan Nota kesepahaman kepada OPD terkait termasuk camat dan desa.
kegiatan ini rembuk stanting di ikuti 90 peserta yang berasal dari OPD Lingkup Kabupaten Bombana, Para Camat, Kepala Desa dan Kepala Puskeskesmas sekabupaten Bombana
PJ. buapti Bombana Ir. H. Burhanuddin, melalui Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana, Ridwan, S.Sos ,M.P.W sambutannya mengatakan masalah Stunting dan kekurangan gizi saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah daerah. Hal itu karena Stunting dan kekurangan gizi rentan terjadi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Anak, Selain beresiko menghambat pertumbuhan fisik, Stunting juga memiliki efek domino lain seperti menjadikan anak rentang terhadap penyakit dan menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang selanjutnya berpengaruh pada tingkat kecerdasan serta produktivitas anak di masa depan.
“Menurut Ridwan Saat ini prevalensi Stunting di Indonesia masih tercatat sekitar 27 persen, artinya untuk mencapai target 14 persen pada 2024, kita hanya punya waktu kurang dari tiga Tahun Lagi. Target yang cukup ambisius dalam sisa waktu yang sangat singkat ini, adalah tantangan besar namun harus kita hadapi bersama”.
Lanjut Ridwan Dengan mempertimbangkan waktu yang singkat ia menyebut PJ. Bupati Bombana meminta kepada Ketua TPPS Kabupaten untuk dapat memantau dan mengevaluasi pelaksanaan percepatan penurunan Stunting ini, jika di temukan isu yang dapat menghambat pencapaian target agar segera di atasi
“Lebih lanjut saya berharap kepada kepala OPD, Camat, Kades,dan Kapus untuk memastikan percepatan penurunan Stunting sebagai prioritas di daerah nya.” selain saya meminta para Akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat, swasta, mitra pembangunan dan Media dapat mendukung program.
“Karena Pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian, tetapi memerlukan kolaborasi dan dukungan dari semua elemen,” ungkapnya. ( Arun).