KONI Bombana Belum Menatpkan SK Atlet Cabor, Tuduhan Pelatih Atlet Petanque Tidak Benar

BOMBANA, Anoanews.com – Komite Nasioanal Indonesia (KONI) Bombana Sampai Hari Ini Belum menetapkan SK atlet Semua Cabor.
Hal itu di ungkapkan Kabid Organisasi KONI Suharno Wahid sekaligus Ketua IPSI Kabupaten Bombana menjelaskan bahwa sampai hari ini KONI Belum menetapkan SK atlet semua Cabor, termasuk penetapan atlet Petanque, Minggu (23/9/2022).
Menurutnya ketika ada yang mengungkapkan bahwa KONI menetapkan Atlet PETANQUE Tampa Kordinasi Federasi Olahraga Petanque Indonesia ( FOPI) itu Salah”, Jelas Sumarno Kepada Awak Media, Mingu, 23 Oktober 2022.
Lanjut Suharno Wahid Kabid Organisasi sekaligus ketua IPSI menjelaskan tuduhan Aslan tidak betul dan dinilai salah alamat karena komplain itu harusnya ditujukan kepada pengurus FOPI.
Adapun tuduhan yang dikatakan Aslan bahwa KONI tidak profesional dalam menjalankan tupoksinya, tidak benar sebab KONI Kabupaten Bombana sangat paham Apa yang menjadi tupoksinya.
Apa Lagi KONI tidak punya kewenangan untuk mengintervensi Cabor apa lagi atlet. Sebab KONI hanya menerima usulan atlet cabor yang ditanda tangani Ketua Cabor masing-masing lalu diserahkan ke KONI untuk di asistensi bagaimana riwayat pretasinya karena target kita meraih medali
Oleh karena itu komplain Aslan terhadap KONI dinilai salah alamat sebab Aslan yang kapasitasnya sebagai pelatih itu harus mempertanyakan kepada pengurus cabang FOPI kabupaten Bombana bukan ke KONI sebab kapasitas Aslan sebagai pelatih silahkan dorong Atletnya ke cabor nanti cabor yang ajukan ke KONI sebab kami hanya menerima hasil saringan pengurus cabang jadi yang diakui KONI hanyalah usulan pengurus cabang bukan usulan pelatih.
“Sebab KONI mempunyai Cabor yang memiliki atlet karena merekalah yang melakukan pembinaan dan terkait pelaksanaan Porprov KONI Kabupaten Bombana tidak pernah mengintervensi berapa jumlah Atlet dan siapa-siapa atlet yang harus diutus sebab itu adalah sepenuhnya kewenangan Cabor”. Ungkapnya.
KONI hanya mengasistensi berapa jumlah anggaran dan berapa jumlah atlet yang akan mereka ikutkan dan itu dari hasil analisa asistensi dengan pertimbangan melihat riwayat prestasi Atlet itu sendiri.
Jadi terkait tuduhan “kami tidak profesional, kami paham tupoksi dan kami tidak mengintervensi atlet tetapi kami tetap mengakomodir usulan dari Cabor, jadi penetapan atlet itu tidak benar adanya sebab penetapan anggaran saja belum di asistensi”. Tambahnya. (**).