Kendala Jaringan Internet di Kabaena Barat Hambat Proses Pemilu Elektronik
Bombaba, Anoanews.com– Kabaena Barat, sebuah kecamatan yang strategis dalam pelaksanaan pemilu, menghadapi tantangan signifikan terkait jaringan internet yang belum stabil.
Dalam pemilihan umum terkini, sistem informasi rekapitulasi elektronik (Sirekap) yang diimplementasikan KPU untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi penghitungan suara, mengalami hambatan berarti.
Kecamatan Kabaena Barat, yang dipilih sebagai salah satu dari lima kecamatan pilot project pengiriman data hasil pemilu via Sirekap, mengalami kendala teknis.
Rudinah, SH, menyatakan bahwa meskipun Kabaena Barat memiliki infrastruktur jaringan yang relatif lebih baik dibandingkan kecamatan lain, realitas di lapangan berbicara lain.
Dari pleno yang dimulai pukul 08.00 hingga pukul 23.45, hanya data dari dua desa di lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berhasil dikirim. Terang Rudi kepada Awak Media, Minggu, 18 Februari 2024.
Keterbatasan ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk peningkatan infrastruktur dan kesiapan teknis dalam menghadapi pemilu digital. jelasnya
“Dari 100 TPS yang tersebar di Pulau Kabaena, baru lima TPS yang dapat menyelesaikan pengiriman data akibat kendala jaringan”.
KPU Bombana, dalam menghadapi situasi ini, telah mengambil langkah koordinatif dengan KPU Pusat untuk mencari solusi atas permasalahan jaringan yang dialami.
“Sebagai respons cepat, penghitungan manual sementara ini diadopsi sambil menunggu solusi teknis dari KPU Pusat,”
Kejadian di Kabaena Barat menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya infrastruktur teknologi informasi yang memadai dalam mendukung transisi digital sistem pemilu.
Hal ini menjadi catatan penting bagi semua pihak terkait untuk memastikan bahwa teknologi, yang seharusnya mempermudah proses demokrasi, tidak justru menjadi penghambat karena keterbatasan infrastruktur.
Dalam menghadapi tantangan ini, komitmen kuat dari semua stakeholders termasuk pemerintah, KPU, dan masyarakat setempat untuk bersama-sama meningkatkan kesiapan dan infrastruktur teknologi informasi di Kabaena Barat dan daerah lain dengan kondisi serupa, menjadi kunci.
Upaya bersama dalam memperkuat fondasi teknologi informasi akan memastikan bahwa inovasi dalam pemilu dapat berjalan lancar, mendukung integritas dan efisiensi pemilu, serta memperkuat demokrasi kita.(Red)