INI DATA KORBAN DAN PENYBAB BENTROK DI KENDARI
Anoa News.com, epolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis perkembangan kejadian bentrokan ada 2 kelompok yang terjadi di Kota Kendari pada hari Kamis (16/12) lalu
Berdasarkan data dari Polda Sultra, bahwa jumlah korban meninggal dunia dalam kejadian ini sebanyak 1 orang berinisial A (23) Warga Jalan Dr. Moh Hatta Kelurahan Sodohoa Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari yang berprofesi sebagai sopir angkot yang tidak ada hubungan dengan salah satu kubu yang bertikai, selain itu akibat bentrokan ini sebanyak 19 orang yang mengalami luka-luka baik ringan dan berat harus di rawat di 3 Rumah Sakit di Kota Kendari.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan dalam konferensi pers yang dilakukan di Aula Ditreskrimum Polda Sultra, Sabtu (18/12).
“Menyampaikan rekan-rekan jurnalis perkembangan kejadian ini, sedang dalam proses penyelidikan, dan tim sudah memeriksa kurang lebih 8 saksi dalam rangka pengungkapan kejadian bentrokan tersebut yang mengakibatkan adanya kendaraan-kendaraan yang dibakar, lapak-lapak yang dirusak serta adanya korban jiwa,” ungkapnya.
Lanjutnya, adapun korban jiwa yang jatuh adalah seorang sopir angkot yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan bukan dari salah satu kelompok yang bertikai, jadi yang bersangkutan memang hanya lewat dan ia menjadi korban dalam bentrokan yang terjadi.
“Jadi saya ulangi lagi, bahwa yang meninggal dunia bukan dari masing-masing kubu, dia ini non kubu, tidak ada urusannya, tidak ada masalah dengan bentrokan-bentrokan ini,”tegasnya.
Terkait apakah ada yang meninggal dari kubu yang bentrok, Kabid Humas Polda Sultra menyampaikan bahwa sampai saat ini, kami tidak mendapatkan informasi bahwa dari masing-masing kubu ini ada yang meninggal dunia.
“Yang meninggal cuman satu orang. Sopir angkot ini, TKPnya di Kendari Beach, alamat korban itu, di Jalan Dr. Muh Hatta Kelurahan Sodohoa Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari berinisial A (23),”terangnya.
Lanjutnya lagi, jadi akibat bentrok antara dua kubu ini, yang meninggal dunia cuman satu orang dan ini bukan dari dua belah pihak yang bertikai.
“Adapun jumlah korban itu, ada 19 orang, ada 5 orang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, ada 6 orang di Rumah sakit Santa Anna, dan 8 orang di Rumah sakit Abunawas,”bebernya
Lebih lanjut kata Ferry, adapun hasil detail terkait jenis luka-luka, hasil visum, hasil autopsi yang meninggal dunia akan kami publikasikan selanjutnya, karena masih menunggu data dari tim forensik rumah sakit.
“Adapun penyebab dalam kejadian ini, itu dikarenakan ada kelompok massa yang memprovokasi dengan melakukan konvoi, dan gayung bersambut, satu memprovokasi dan satu terprovokasi, akhirnya terjadilah benturan,”
“Dan seperti yang kita ketahui, sebelumnya juga ini sudah pernah terjadi hal yang serupa, jadi ini hanya jadi pemicunya saja, memprovokasi ini menjadi hal yang menjadi pemicunya saja, dan sudah terjadi sebelumnya dan kemudian ini kembali terulang lagi,”pungkasnya. (Ar).