Dinas Perikanan Bombana Meminta PT. Cesi Uji Coba Jaringan Rumput Laut
BOMBANA, Anoanews.com – Dinas perikanan kabupaten Bombana melaksanakan rapat monitoring dan Evaluasi pengembangan laboratorium kultur jaringan rumput laut Kelurahan Puulemo Kecamatan Poleang timur, Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara.
Rapat tersebut berlangsung di Ruangan Tina Prima Kantor Bupati Bombana, serta dibuka Langsung Sekda Bombana Man Arfa, Senin 31 Oktober 2022.
Sekda Bombana Man Arfa mengukapan bahwa kegiatan tersebut untuk membicarakan program evaluasi berkala terhadap laboratorium kultur jaringan kelurahan Puulemo Poleang timur.
Pelaporan yang diselenggarakan oleh pihak pengelola ada dua hal yang perlu didiskusikan bersama
Pertama persoalan menejemen organisasi, dimulai dari persoalan personil administrasi,aturan pengelolaan keuangan.
Kedua persoalan teknis seharusnya menyampaikan bagaimana perkembangan potensi kultur jaringan yang ada sehingga kita dapat mengambil keputusan.
Seharusnya pengelolaan secara tehnis dan manejerial sudah berjalan dengan baik sehingga itu akan menjadi patokan bagi dasar berpikir jika ada pertanyaan dari DPRD maupun dari BPK harusnya bisa kita jawab pada saat rapat dengar pendapat.
Kita semua berharap program kultur jaringan ini jadi program andalan dan aikon Kabupaten Bombana ini harus kita kelolah dengan baik agar lembaga ini bisa berhasil menjadi daerah penghasi bibit bibit rumput laut.
Saya minta lembaga ini pengawasnya berjalan secara administrasi agar tidak terjebak secara hukum
” Ucapnya.
Kadis Perikanan Sarif, SH meminta PT. CESI memaparkan tahapan- tahapan yang sudah dilakukan selama kurun waktu dua tahun yang sudah berlalu dan mendesak agar segera melakukan uji coba jaringan rumput laut agar petani rumput laut di Bombana dapat diperdayakan.
Saat ditemui awak media direktur pelaksana harian PT. CESI Eliyas mengatakan terkait pengembangan jaringan rumput laut yang kurang lebih dua tahun Belum tersalurkan pada petani rumput laut.
“Secara teknis dibombana belum saatnya di salurkan ke petani karena bobotnya belum mencukupi untuk dilepas ke laut sebab masih beresiko tinggi
Jadi kami menunggu bulan November nanti untuk penebaranya kelaut lepas,
Setelah kami lepas tiga puluh hari berikutnya kami akan pecah sampai lima kali, dan sebenarnya sudah ada yang kami bisa tebar kepetani tetapi jumlahnya masih terbatas dan belum memenuhi persyaratan”. Ucap Eliyas